1. Awan Roll
Inilah
 fenomena cuaca yang hanya bisa terjadi di kawasan yang hembusan angin 
sangat kencang atau sering terjadi badai. Seperti halnya nama angina 
tersebut, berbentuk roll atau menggulung yang panjangnya bisa mencapai 
ratusan kilometer. Angin ini akan terbentuk saat akan terjadinya badai 
atau angina topan.
| 
Awan Roll (sumber: habibmaulana.com) | 
2. Awan Kelvin Helmholtz
Fenomena
 cuaca awan Kelvin Helmholtz merupakan fenomena yang sangat jarang 
sekali terjadi. Fenomena awan seperti ombak saling berkejaran ini akan 
hadir dalam beberapa detik saja. Terbentuknya fenomena cuaca ini 
lantaran adanya geseran angin pada tingkat awan.
| 
Awan Kelvin Helmholtz (Sumber: windows2universe.org) | 
3. Awan Lenticular
Fenomena
 awan ini sering kali mengecoh penglihatnya, karena awan yang terbentuk 
menyerupai UFO. Awan ini terbentuk melalui kelembaban udara yang 
mengembun dari updraft yang terganggu formasi besar yang menghalanginya.
 Walaupun lebih sering berbentuk seperti UFO, awan Lenticular juga 
terkadang membentuk formasi unik lainnya.
| 
Awan Lenticular (Sumber: wordpress.com) | 
4. Awan Stratocomulus
Menurut
 Observatorium Meteorologi Sapporo, Jepang, awan stratocumulus terbentuk
 akibat terjebak arus udara panas dan arus udara dingin, sehingga awan 
seperti memiliki jalur tersendiri. Fenomena cuaca seperti ini memang 
sangat jarang sekali terjadi.
| 
Awan Stratocomulus (Sumber: wordpress.com) | 
5. Awan Jamur
Sesuai
 namanya, awan ini berbentuk menyerupai jamur. Awan ini terbentuk dari 
asap, uap air kental, atau puing-puing akibat ledakan yang sangat besar.
 Sering kali terbentuknya awan ini dikaitkan dengan adanya ledakan 
nuklir. Padahal sebenarnya ledakan gunung berapi pun bisa menghasilkan 
awan jamur, karena adanya perubahan panas dan masa jenis awan secara 
mendadak.

 











Posting Komentar